Kamis, 17 Juni 2021

Pengalaman Menuju Bali dengan Ferry (bali part 1)




Ada dua mode transportasi yang umum dilakukan penduduk pulau Jawa ke Bali. Mode transportasi udara yang praktis dan cepat serta mode transportasi laut dengan menggunakan kapal ferry yang dikelola ASDP. Jika biasanya saya menggunakan pesawat, kali ini saya ingin mencicipi pengalaman yang ditawarkan oleh ferry. Ternyata naik ferry cukup seru dan sepanjang perjalanan mata kita dihibur oleh pemandangan cantik pulau dan laut yang biru. 

Jika Anda hanya punya waktu sehari di Bali, mode transportasi laut ini masih bisa diandalkan asal Anda cerdik dan disiplin mengatur waktu. Penumpang kapal ferry umumnya terbagi tiga. Ada kategori penumpang yang haus dengan pengalaman baru dan mencobai segala mode transportasi. Ada juga kalangan penumpang yang rumahnya tidak jauh dari pelabuhan Ketapang, Banyuwangi maupun pelabuhan Gilimanuk, Bali. Sedangkan kategori terakhir adalah mereka yang ingin berhemat dan yang berkantong tipis. Saya termasuk yang kategori ketiga. Ketika ada urusan penting di Bali sementara anggaran sangat ketat, mau tidak mau saya pun harus putar otak untuk mencari rute yang cukup terjangkau, meski tidak praktis.



Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk buka 24 jam. Pelabuhan ini dikelola profesional sehingga nampak bersih dan rapi. Dari Stasiun kereta api Banyuwangi menuju pelabuhan ini sangat mudah, tinggal berjalan kaki sekitar 10-15 menit. Angkutan umum pun juga banyak tersedia. Karena pelabuhannya sangat sibuk. Hampir tiap jam bahkan kurang, kapal laut siap mengantar para penumpang. Tiket ferry bagi penumpang perorangan waktu itu sebesar Rp 9650,-. Harga tiket ini akan bertambah jika Anda membawa motor atau roda empat. Waktu itu saya ada keperluan pada siang hingga sore hari. Karena anggaran saya 'cekak' saya pun memutuskan untuk balik ke Banyuwangi hari itu juga. 

Ketika melihat ferry yang akan saya tumpangi, saya terkagum-kagum dengan penampilannya yang cantik dan berkesan rapi. Ada juga beberapa sudut kursi berbusa empuk. Deknya ada tiga tingkat. Di tingkat kedua dan ketiga, penumpang bisa melihat riak-riak air laut yang pecah dan bergelombang. Di sini disediakan kursi-kursi dimana kita bisa duduk nyaman menikmati perjalanan. Waktu itu ada banyak turis asing yang memilih duduk di dek tingkat kedua dan ketiga.




lihat daratan Bali sementara daratan pulau Jawa berangsur-angsur menjauh. Sepanjang perjalanan, kami juga berpapasan dengan kapal pengangkut barang dan kapal berpenumpang lainnya. Perjalanan ini hanya memakan waktu sekitar 30-45 menit karena Selat Bali tidak terlalu lebar. Tapi gelombang laut di sini cukup lumayan sehingga ada beberapa penumpang yang kemudian memilih turun di dek terbawah. Pemeriksaan KTP Setelah tiba di pelabuhan, Karena saya sudah naik bus sebelum menumpang ferry maka saya tidak perlu bersusah payah mencari angkutan umum menuju pusat kota. 

Di sini ada bus tigaperempat dengan tarif sekitar Rp 50 ribu. Tapi mereka ngetem mencari penumpang hingga bus penuh. Sehingga, akan menyulitkan bagi mereka yang ingin bergegas ke pusat kota. Padahal perjalanan ke Denpasar bisa memakan waktu 3-4 jam. Nah, Anda bisa memprediksikan waktu perjalanan Anda dari Banyuwangi hingga ke pusat kota. Saya telah memberikan rentang waktu sekitar 4-5 jam dari pelabuhan Ketapang hingga ke Denpasar. bersambung....

editor : Nikko Gunawan




0 komentar:

Posting Komentar